Friday, June 1, 2012

Bumi, Pusat Alam Semesta ? part 1

"Dimanakah sebenarnya kedudukan  bumi di alam semesta ini?



Bumi, merupakan planet yang indah.
Bagi para iilmuwan, alam semesta sangat luas namun terbatas, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Tidaklah mengherankan muncul berbagai hipotesis dan teori tentang alam semesta yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Salah satunya adalah dimana kedudukan pusat alam semesta ? Disinilah, dituntut peran para ilmuwan untuk membuktikanya
Katakanlah teori  Big Bang (ledakn besar )sudah tentu semakin mantap bila sudah dapat diketahui pusat alam semesta yang notabene sebagai pusat ledakan besar yang menjadi awal perhitungan waktu. Begitu juga untuk teori “alam semesta berisolasi” , akan memudahkan untuk mencari kepastian tentang pengembangan dan pengerutan alam semesta.
Namun yang jadi persoalan , struktur alam semesta bukanlah berupa bola yang memiliki satu pusat, melainkan sebuah struktur spiral multi dimensi berlapis tujuh. Informasi dari Al-Quran sudah cukup jelas. Tinggal manusia mengobservasi posisi bumi di dalam struktur spiral tersebut. Melihat gejala ini, mau tidak mau bumi meiliki posisi yang istimewa dalam alam semesta ini. Walaupun bukan sebagai pusat alam tata surya maupun galaksi, kemungkinan bumi (memang ) berada di dekat pusat alam semesta atau bahkan menjadi pusat alam semesta sebagai penyeimbang pengembangan alam semesta itu sendiri.
Sains vs Agama
Bagi orang beriman sangat mudah menerima suatu dogma bumi sebagai pusat alam semesta , karena memang sejak awal kitab suci agama samawi, baik Taurat maupun Injil sudah menginformasikan bumi sebagai pusat alam semesta . Oleh karena itu di abad pertengahan gereja sangat gigih mempertahanka bumi sebagai pusat tatasura (geosentris), dan mengancam ilmuwan – ilmuwan yang yang memiliki pendapat bahwa mataharilah pusat tata surya ( heliosentris), sedangkan bumi bumi sekedar sebagai salah satu planet yang mengedarinya.
Berbeda dengan orang awam , para ilmuwan tidak semudah itu untuk menerima dogma bahwa bumi sebagai pusat alam semesta atau setidaknya mendekati pusat alam semesta. Mereka memerlukan suatu penelitian empiris dan butuh dukungan perhitungan yang akurat, sehingga pernyataan bumi sebagai pusat alam semesta dapat diterima secara rasional.
Dalam kaitan ini pendapat para lmuwan, baik yang beriman maupun ateis, tidak bisa disalahkan begitu saja oleh golongan agama, baik muslim ,umat kristiani maupun yahudi. Sangat bermanfaat peran para ilmuwan untuk membuktikan struktur alam semesta sebagaimana informasi Alquran. Bila terbukti benar, akan memantapkan posisi Alquran sebagai wahyu Allah. Kalaulah belum ada kesesuain, bisa jadi masih belum lengkap penafsiran ayat-ayat Allah tersebut. Atau bahkan ilmu pengetahuan empiris tadak dapat mampu membuktikannya, karena ukuran alam semesta yang sangat luar biasa luasnya.
Sebenarnya para ilmuwan juga sudah menemukan indikasi bahwa bumi tempat hidup manusia turunan Adam ini berada di sekitar titik pusat alamsemesta. Mereka membuat suatu pengandaian , apabila alam semesta ini terbatas dan mempunyai pusat, dan galaksi bima sakti tidak berdekatan dengan pusat tersebut, maka alam semesta beserta isinya pada suatu sisi niscaya sedikit lebih cemerlang daripada sisi yang lain. Tetapi, nyatanya langit malam di luar bimasakti di satu arah tidak lebih cemerlang daripada arah yang lain. Oleh karena itu , para ahli astronmi terpaksa menyimpulkan bahwa langit itu terbentang tak terhingga ke segala arah. Para ahli astronomi tidak mau mengambil satu- satunya kesimpulan bahwa bumi merupakan pusat segala sesuatu, karena sejak abad pertengahan justru bumi telah dilengserkan oleh sistem Koprnikus. Di titik ini, belum bisa dicapai titik temu pandangan sains dengan pandangan agama (teologi)

No comments:

Post a Comment