Kebun Raya Purwodadi

Jika sedang di Pasuruan anda juga dapat berwisata alam ke Kebun Raya Purwodadi. Selain sebagai tempat wisata, perkebunan dengan luas sekitar 85 hektar ini juga difungsikan sebagai areal observasi yang dilakukan oleh LIPI untuk kepentingan pertanian di Indonesia. Obyek wisata di Pasuruan ini pada awalnya didirikan oleh bangsa Belanda yaitu Dr. Lourens Gerhard Marinus Baas Becking dengan diprakarsai oleh Dr. Dirk Fon van Slooten pada tanggal 30 Januari 1941. Aneka koleksi tanaman yang tumbuh di dalam Kebun Raya Purwodadi mencapai 10.000 jenis tumbuhan diantaranya adalah 157 jenis polongpolongan, 319 jenis anggrek, 30 jenis bambu, 60 jenis tanaman paku, 1.896 palem (arecaceae), dan sebagainya. 

Kebun Raya Purwodadi merupakan salah satu objek wisata di Jawa Timur, tempat ini juga sering digunakan sebaai lokasi pemotretan, missal untuk pre wedding dll. karena memang pemandangannya yang indah.  Untuk mengelilingi kebun raya ini wisatawan dapat melewati jalan setapak, dengan sepeda sewaan, atau jalan aspal dengan naik mobil pribadi. Bila penat berjalan kaki, wisatawan dapat meneruskan dengan naik kereta kelinci mirip kereta api mini. Berjalan ke arah timur harus berhati hati karena jalannya menurun tajam. Memang di luar sebelah timur wilayah Kebun Raya Purwodadi terdapat tempat wisata lain yang juga menarik yaitu Coban Baung, air terjun yang cukup tinggi dan segar hawa di sekitarnya. Berikut foto foto yang ada di kebun raya purwodadi.

 

Lihat Foto lama dari kampungku

Foto foto berikut ini adalah foto kondisi Nongkojajar saat jaman dulu. Fotonya diambil dari Wikipedia.com. Cukup menarik untuk saya nikmati sendiri. Bagaimana dengan anda?? Apakah anda tertarik??

Hotel di Nongkojajar pada tahun 1920

Air terjun Rambut Moyo pada tahun 1930

Villa orang Belanda di Nongkojajar

Pasar Nngkojajar pada 1910-an

Berkas ini dilisensikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 3.0 Tanpa Adaptasi
Atribusi: Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures
Anda diperbolehkan: Berbagi – menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apa pun; Adaptasi – menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini Berdasarkan ketentuan berikut: atribusi – Anda harus mencantumkan nama yang tepat, memberikan tautan dengan lisensi, dan menyatakan bahwa perubahan telah dilakukan. Anda dapat melakukannya melalui cara yang Anda inginkan, namun tidak menyatakan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda. BerbagiSerupa – Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.

Berkas ini dilisensikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 3.0 Tanpa Adaptasi

Atribusi: Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures

Anda diperbolehkan:

• Berbagi – menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apa pun;
• Adaptasi – menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini

Berdasarkan ketentuan berikut:

• atribusi – Anda harus mencantumkan nama yang tepat, memberikan tautan dengan lisensi, dan menyatakan bahwa perubahan telah dilakukan. Anda dapat melakukannya melalui cara yang Anda inginkan, namun tidak menyatakan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
• BerbagiSerupa – Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama dengan materi asli.

Nongkojajar- Kampung Halaman Yang Bikin Kangen

Hari yang cerah di Nongkojajar- Sumber : http://www.kaskus.co.id

Letak Geografis kecamatan Tutur Nongkojajar , yaitu berada di ketinggian 700 – 1200 mdpl. Jadi suhunya lumayan dingin karena berada di kaki pegunungan. Di Nongkojajar sebagian besar penduduknya adalah petani dan peternak. Di bidang pertanian Nongkojajar merupakan penghasil buah apel dan beragam sayur mayur. Dan di bidang peternakan sebagian besar penduduknya adalah peternak sapi perah. Bahkan menurut berita yang dilansir oleh beritadaerah.co.id tanaman apel di Nongkojajar dapat menghasilkan  buah sebanyak 50 ton dalam sehari. Wow luar biasa.

Untuk pemasarannya sendiri biasanya dipasarkan di wilayah sekitarnya seperti Malang dan Batu. Jadi jika anda membeli buah apel di Malang atau Batu bisa jadi apelnya berasal dari Nongkojajar.

Sedangkan untuk produksi susu ,dengan populasi sebanyak 85.000 ekor, produktifitas sapi perah berupa susu mencapai 98.000 ton/tahun. Semua susu yang dihasilkan, dikirimkan ke pabrik-pabrik susu, PT Nestle dan PT Indolakto.
Sedangkan pabrik-pabrik pengolahan susu tersebut, selain mendapatkan bahan baku dari perternak di Kabupaten Pasuruan. Mereka juga menampung hasil perahan susu dari peternak di Kabupaten Probolinggo, Malang dan Jombang.
Meski demikian, pabrik-pabrik pengolahan susu itu, ternyata juga masih kekurangan bahan baku berupa susu segar sapi. Mereka terpaksa mendatangkan bahan baku dari luar negeri

Jadi seperti itulah sekilas tentang daerah yang biasa disebut Nongkojajar.