Popular Posts

Thursday, October 27, 2016

Kota Malang Makin Warna Warni

TIMESINDONESIA, MALANG – Kota Malang, Jawa Timur semakin berwarna. Setelah fenomena Kampung Warna Warni di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, kini ‘tetangga’-nya, permukiman di Kelurahan Kesatrian, di kecamatan yang sama, bakal menjadi ikon baru berjuluk Kampung 3D (Tridi).
Kampung Tridi berada di Gang Temenggungan Ledok. Masyarakat setempat mengenalnya dengan sebutan ‘Buk Gluduk’ atau jembatan Embong Brantas karena berada di dekatnya. Lokasinya berseberangan dengan Kampung Warna Warni, dipisahkan oleh Sungai Brantas.
Tidak lama lagi, kampung yang berada di wilayah RW 12 ini, bakal segera berwarna warni. Masyarakat setempat bersama TNI akan mengadakan kerja bakti untuk mewujudkan kampung ‘Buk Gluduk’ yang berada di Gang Temenggungan Ledok, Kelurahan Kestarian, Kecamatan Blimbing menjadi berwarna – warni, bersih, dan indah.
Informasi dari Letkol Cba Hery Ismailliya yang mengkoordinasi kegiatan, pada Rabu (24/8/2016), sekitar 200 anggota TNI dari Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Denbekang) V-44-03 Malang bersama warga setempat akan melakukan kerja bakti pembersihan dan pengecatan.
“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak perusahaan cat yang akan membantu aksi pembersihan dan pengecatan di wilayah RT 1 sampai 4 RW 12, juga ngobrol dengan Lurah Kesatrian dan direstui Camat Blimbing,” ujar Letkol Hery kepada TIMES Indonesia.
Pria yang menjabat Komandan Denbekang V-44-03 Brawijaya di Malang ini bahkan tidak menyangka rencana aksi bersama ini diketahui Walikota Malang, HM Anton dengan meninjau ke lokasi kampung Tridi, yang berada di seberang Kampung Warna-Warni, ‘dipisahkan’ oleh Sungai Brantas.
“Abah Anton (sapaan akrab Walikota Malang) sempat meninjau ke lokasi. Intinya beliau memberikan atensi atas kegiatan yang kami lakukan,” imbuhnya.
Ditanya mengenai lahirnya ide mengecat kampung Buk Gluduk, pria kelahiran Madiun ini menyebutnya sebagai ‘langkah melanjutkan’ gagasan Kampung Warna Warni yang sudah berhasil diwujudkan dari gagasan mahasiswa UMM. Dalam pelaksanaannya, pengecatan kampung Jodipan dilakukan bersama antara Paskhas TNI AU bersama warga.
“Saya mengkoordinasikan untuk melakukan kegiatan bersih-bersih dan pengecatan. Ada empat satuan Bekang (Perbekalan dan Angkutan) di Malang yang akan berpartisipasi bersama warga masyarakat,” jelas Hery.
Ia menyampaikan, kegiatan yang akan menerjunkan sekitar 200 personel Bekang tersebut mengusung tema internal “Prajurit Bekang Bersama Masyarakat untuk Malang Bersih dan Indah.” Hery menambahkan, dirinya juga mengajak elemen masyarakat lain seperti komunitas untuk turut berpartisipasi dalam aksi ini.
Keterlibatan prajurit Bekang yang dipimpinnya, didasari oleh kepedulian lingkungan, termasuk kebersihan dan kesehatan. “Kami ingin mengajak dan bersama masyarakat, peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan. Semua yang kami lakukan murni untuk masyarakat Malang,” tandasnya.
Rencananya, kegiatan bersih-bersih dan mengecat akan dilangsungkan selama dua hari, hingga Kamis (25/8/2016) besok. “Kami akan mulai dengan pembersihan tembok-tembok yang akan dicat, dilanjutkan dengan pengecatan,” tutur pria berusia 42 tahun ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang merencanakan Kampung Tridi menjadi ikon wisata Kota Malang bersama dengan Kampung Warna Warni yang sudah lebih dahulu. Selain itu, keberadaan kampung unik ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Saya dapat informasi dan masukan dari Walikota Malang, nantinya Kampung Tridi akan ditata. Ada souvenir, ada yang melukis, tempat foto-foto,” tambah pria yang setahun menjabat Komandan Denbekang Malang ini.

 Letkol Hery berharap, aksi yang dilakukannya bersama Denbekang dapat terus berlanjut sebagai wujud kepedulian sosial dan lingkungan. “Berbagi tidak harus materi, bisa sumbang pikiran, saran, atau tenaga,” pungkasnya. (*)

Walikota Malang HM Anton melihat tebing 3D bersama Komandan Denbekang V-44-03 Malang, Letkol Cba Hery Ismailliya Selasa (24/8/2016). (Foto: Istimewa)
Pewarta: Ferry Agusta Satrio
Editor: Yatimul Ainun
Publisher: Sholihin Nur



Sumber : http://m.timesindonesia.co.id